Cilegon – Perguruan tinggi tidak hanya menjadi tempat menimba ilmu, tetapi juga wadah untuk membentuk karakter dan sikap kebangsaan mahasiswa. Hal itu ditekankan oleh STIT Al-Khairiyah Cilegon di tengah kondisi politik nasional yang sedang bergejolak.
Wakil Ketua STIT Al-Khairiyah, Faizudin menegaskan bahwa mahasiswa memiliki hak untuk menyuarakan aspirasi sebagaimana dijamin dalam Undang-Undang. Namun ia mengingatkan, penyampaian aspirasi harus dilakukan dengan cara yang santun dan konstruktif.
“Penyampaian aspirasi hendaknya dilakukan secara santun, konstruktif, dan tidak melalui tindakan anarkis yang justru dapat merugikan masyarakat luas serta merusak fasilitas umum,” ujarnya. Selasa (02/9/2025)
Ia juga mengimbau mahasiswa agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya, terutama di media sosial.
“Kami mengajak semua pihak untuk tetap tenang, bersikap arif, dan tidak menambah kegaduhan atas kondisi yang telah terjadi. Persatuan bangsa harus kita jaga bersama,” imbuhnya.
Menurutnya, mahasiswa harus mampu menjadi teladan bagi masyarakat dengan menunjukkan sikap kritis yang sehat, tanpa melahirkan perpecahan. Ia pun berharap pemerintah segera mengambil langkah tepat untuk meredam situasi politik agar stabilitas nasional dapat kembali pulih.
“Bangsa kita membutuhkan kesejukan, bukan pertikaian. Mari bersama-sama kita rawat persaudaraan, kedamaian, dan persatuan demi Indonesia yang lebih baik,” tutup Faizudin. [red/Anjab]











