CILEGON – Universitas Al-Khairiyah (Unival) menegaskan komitmennya sebagai kampus berbasis pengabdian melalui penyelenggaraan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) 2025. Melibatkan ratusan mahasiswa dan dosen pembimbing, kegiatan ini menjadi wujud nyata bagaimana perguruan tinggi hadir membangun desa sekaligus mendidik generasi muda yang peduli pada masyarakat.
Ketua Panitia KKM 2025 UNIVAL, Ina Sakinah, menuturkan bahwa tema yang diangkat tahun ini,“Membangun Desa Melalui Kerja Mahasiswa”, selaras dengan visi Al-Khairiyah untuk mencetak lulusan yang tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga dekat dengan kehidupan sosial masyarakat.
“Mahasiswa tidak hanya belajar di kampus, tetapi juga harus terjun langsung ke masyarakat. KKM ini adalah ruang pengabdian agar mahasiswa menghadirkan nilai kebermanfaatan dan memberikan dampak positif di desa,” ujarnya pada acara penutupan KKM di Kampus Universitas Al-Khairiyah, Minggu (17/8/2025).
KKM 2025 berlangsung sejak 17 Juli hingga 17 Agustus di 38 desa dan 116 cabang Al-Khairiyah di Kabupaten Serang. Sebanyak 491 mahasiswa Unival dan 151 mahasiswa STIT Al-Khairiyah ambil bagian, dengan didampingi 42 dosen pembimbing lapangan.
Menurut Ina, keterlibatan mahasiswa dalam KKM bukan sekadar kewajiban akademik, tetapi juga pendidikan karakter yang menjadi ciri khas Al-Khairiyah.
“Kami ingin mahasiswa benar-benar merasakan bagaimana ilmu pengetahuan bisa bermanfaat bagi masyarakat, sekaligus membangun kesadaran akan pentingnya pengabdian,” katanya.
Selain menjalankan program pengabdian seperti pelatihan eco enzym, pengolahan Virgin Coconut Oil (VCO), hingga pembekalan teknik mengajar, mahasiswa juga diwajibkan menyusun karya ilmiah sebagai dokumentasi kegiatan.
Ina menambahkan, keberhasilan pelaksanaan KKM 2025 merupakan hasil kerja sama berbagai pihak, mulai dari Yayasan Al-Khairiyah, Rektor Unival, Ketua STIT, LPPM, hingga dosen pembimbing.
“Sinergi inilah yang menjadikan Al-Khairiyah tetap konsisten sebagai kampus yang menempatkan pengabdian masyarakat sebagai salah satu pilar utamanya,” pungkasnya. [red/Anjab]











