Kritik DPR dan Reformasi Polri, Aliansi BEM Banten Wilayah Cilegon Gelar Aksi Damai

Ketua DPRD Cilegon menerima aspirasi mahasiswa BEM Banten wilayah Cilegon

CILEGON – Aliansi BEM Banten Bersatu Wilayah Cilegon menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Kota Cilegon, Dalam aksinya, mahasiswa membawa berbagai simbol perlawanan, mulai dari menyalakan lilin di bawah foto Ketua DPRD Cilegon menampilkan musikalisasi puisi, hingga membentangkan gambar tikus berjas.

Aksi tersebut disertai tiga tuntutan utama. Pertama, reformasi Polri secara menyeluruh agar kembali kepada jati dirinya sebagai aparat sipil negara yang humanis, transparan, dan akuntabel. Kedua, menghentikan segala bentuk represifitas aparat terhadap mahasiswa dan masyarakat sipil. Ketiga, pembubaran DPR dengan evaluasi total karena dinilai gagal menjalankan fungsi representasi rakyat.

“Kami mengecam keras tindakan kekerasan, intimidasi, dan kriminalisasi terhadap mahasiswa serta masyarakat sipil. Demokrasi tidak boleh mati hanya karena aparat menggunakan kekuasaan untuk membungkam suara rakyat,” tegas Bagas kordinator BEM Banten. Selasa (02/09/2025)

Ketua DPRD Kota Cilegon Rizki Khairul Ichwan yang hadir langsung dalam aksi tersebut menyampaikan apresiasinya terhadap gerakan mahasiswa. Ia menilai bahwa penyampaian aspirasi dilakukan secara intelektual dan konstruktif.

“Tadi kami berdiskusi, berdialog, dan menerima aspirasi dari aliansi BEM Banten, dan hari ini mereka melakukan aksi. Ada beberapa poin yang berkaitan dengan catatan dan juga evaluasi dinamika politik dan juga situasi yang ada di nasional. Mereka memang memberikan evaluasi, saran yang konstruktif bagi perbaikan dan pembenahan instansi, baik itu Polri maupun juga DPR,” ujarnya.

Rizki juga menyebut bahwa DPRD Cilegon siap melibatkan mahasiswa dalam proses legislasi daerah.

“BEM Banten untuk dilibatkan dalam proses pengawalan kebijakan yang ada di Kota Cilegon, dan nanti menjadi mitra kritis dari DPRD Kota Cilegon. Setiap ada kebijakan yang dilakukan dalam fungsi legislasi, ini bisa mengajak teman-teman dari Aliansi Banten. Dalam perumusan perda, kita minta masukan dari agen-agen intelektual untuk kajian dan lain sebagainya, nanti kita libatkan teman-teman,” tambahnya.

Saat ditanya mengapa DPRD hadir langsung dalam aksi tersebut, Rizki menegaskan hal itu sebagai bentuk tanggung jawab moral.

“Alhamdulillah hari ini pun dengan kehadiran kita, yang tadi disampaikan oleh Pak Wakil Dua juga, walaupun kita tidak diundang, tetapi ini merupakan tanggung jawab moral kita melihat keperhatian bangsa hari ini,” tegasnya.

Aksi berlangsung kondusif hingga selesai dengan pengawalan aparat kepolisian. Mahasiswa menyatakan akan terus mengawal isu-isu kebangsaan dan kebijakan pemerintah, baik di tingkat nasional maupun lokal. [red/Anjab]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *